Selembar Diary Seorang Istri

siluetBagi setiap pasangan yang sudah menikah, salah satu impian yang ingin terwujud adalah mempunyai keturunan (anak). Ada pasangan yang setelah menikah, bulan berikutnya langsung hamil, ada yang 2,3,4, dst pada tahun pertama pernikahan hamil. Namun, ada pula yang harus belajar sabar dalam masa penantian hadirnya buah hati. Ya, di sinilah praktek sabar menjadi keharusan yang wajib dikerjakan.

Sabar dan ihklas

Mungkin dua kata itu yang menjadi pekerjaan extra yang harus selalu diperkuat setiap harinya dalam masa penantian hadiah dari Allah. Sabar dan ihklas ketika pada masa jatuh tempo “sang tamu” hadir menyapa tanpa telat satu haripun. Begitu pula sabar dan ikhlas ketika ada pasangan lain yang lebih dulu mendapat hadiah dari Allah, apalagi pasangan tersebut menikah setelah kita.

Kecewa, wajar tetapi tidak boleh berlarut-larut. Anak adalah mutlak hak Allah. DIA Maha Tahu kapan waktu terbaik kita mendapat hadiah kecil nan menggembirakan tersebut.

Bumi Allah nan Permai, 19 Januari 2016

Kehidupanku sebagai istri sangat membahagiakan, I’m happy,, so happy

Lelaki terbaik yang telah menjadikanku bagian dari hidupnya sungguh baik amat sangat baik sekali

Sayangnya terkadang aku yang kurang memahami rasa sayangnya, cintanya…

Maafkan aku Dear

Beliau bekerja siang malam hanya untuk membahagiakanku,,, terkadang ketika malam aku terbangun dan kupijit kakinya (karena beliau tidak pernah mau kupijit, katanya “g usah, adek yang seharusnya dipijit, adek capek seharian ngurus rumah sendirian“) sambil meneteslah air mataku memijitnya (sekarangpun air mataku menetes lagi).

Dialah lelaki terbaik yang pernah kutemui,,,,,

Allah,,, kami rindukan keturunan sholih sholihah dariMU, setiap bulan kami menunggu kejutan itu tetapi belum hadir

Bulan ini kukira kejutan itu datang, dengan penuh bahagia, yakin bahwa benar-benar hadir, tetapi di penghujung malam aku terbangun (sepertinya ada yang membangunkanku) dan kurasakan cairan merah itu keluar, bergegaslah aku ke kamar mandi tanpa kubangunkan kau Dear (karena setiap ke kamar mandi malam hari pasti aku minta ditemani)…

Dengan langkah campur aduk, sampai di kamar mandi kulihat cairan merah itu dengan cerahnya menyapaku. Seketika aku masih berharap bahwa itu adalah ‘nidasi’ atau ‘implantasi’ penempelan zigot pada rahim yang memang akan mengeluarkan darah atau flek.

Oke setelah kubersihkan bergegas lagi aku ke kamar tidur, kudekap guling dan tanpa kusadari air mataku menetes lagi (Allah, tolong beri kesabaran).

Hal itu belum kuceritakan kepada suamiku,, hingga datanglah waktu subuh dan seperti biasa suamiku berangkat ke masjid untuk jama’ah sholat, sepulang dari masjid, aku sudah bangun dan memasak di dapur (tanpa beliau tahu bahwa aku tidak sholat)

Semua berjalan seperti biasa, beliau berangkat ke sekolah dan pulang lebih awal karena akan ikut seminar di kampusnya. Beliau berangkat ke kampus dan hal itu belum juga kuceritakan…

Sampai siang menuju sore barulah aku berani mengetik huruf demi huruf untuk kukirimkan padanya, kuberitahukan bahwa “Dear, adek halangan”

Santai dibalas “gpp sayang, insyaallah sebentar lagi, Allah yang lebih tahu kapan kita pantas memilikinya”

“Ishbiriiiiii wa lakil jannah”

Sabar ya…

Kubalas “InsyaAllah,,,”

masyaAllah Allahu Akbar,, beruntungnya aku mendapat lelaki seperti ini,,,, kadang aku bertanya apakah aku sangat sangat istimewa sehingga mendapat lelaki seIstimewa ini

jazakumullah khoiron katsir Dear,, suamiku, cintaku, Imam dunia akhiratku

aamiin

Menjelang maghrib datanglah beliau dari kampus, masuk rumah dan langsung mencariku yang sedang di belakang. Setelah bertemu denganku (mungkin beliau tahu bahwa pasti seharian tadi aku menangis), langsung beliau menatap mataku dan tak kuasa tubuhku langsung kuhamburkan padanya, kupeluk dia dengan isak tangis dengan penuh syukur “Alhamdulillah kau bahkan tidak apa-apa, sungguh aku hanya takut kau sedih Dear ”

Sesenggukan aku menangis dan beliau dengan santai menenangkan “sudah sayang, gak boleh gitu, kalau nangis terus kayak gini tandanya tidak menerima apa yang Allah kasih, sudah nggeh,,, insyaAllah sebentar lagi,,,, kalau nangis terus tandanya berputus asa, su’udzhan sama Allah, gak boleh ya…

sudah ya…. “

Allahu akbar Allah……. Terima kasih atas nikmat terbesarMU ini

KAU kirimkan, KAU hadiahkan lelaki ini untukku…

Alhamdulillah Segala Puji untukMU Allah…

Leave a comment